Berteman dengan Biyung Indonesia

Sesuai janji gw di artikel sebelumnya, gw akan ceritain pertemanan gw dengan Biyung. Sebelum gw cerita, kalian boleh liat2 akun instagramnya dulu!

Gw pertama kali tau Biyung itu dari Perempuan Berkisah karena mereka berteman, sama2 dari Jogja. Sebenarnya kan produk pembalut kain itu uda lama beredar ya, bahkan uda dari jaman dahulu kala sebenernya. Nyokap gw cerita dulu sebelum jaman Softex, mereka pake pembalut ya pembalut kain, jahit sendiri pake handuk dan kain2 lain. Tapi gw cukup suka sama Biyung ini karena dia warna2nya schyantik2, ada motif batiknya gitu.

Nah tapi kemudian gw makin terkesan lagi dengan Mbak Ani, bu bosnya Biyung, setelah beliau IG Live dengan Indonesia Feminis dengan topik “Kenapa Kita Masih Membayar untuk Menstruasi?” Sebelumnya, sebenarnya gw sempet diskusi sama Drg. Dea, bosnya Indonesia Feminis, tentang isu ini. Tapi waktu itu gw lagi malas untuk belajar jadi gw bilang gw gak menguasai materi ini. Nah ternyata topik ini kemudian dijawab oleh Biyung dan pas banget, karena gw ngerasa Mbak Ani sangat menguasai isu itu, yang kalo di luar negeri sebutannya Period Poverty. Search sendiri lah ya, apa itu period poverty. Intinya adalah bagaimana kapitalisme memiskinkan perempuan karena menstruasinya yang sebenarnya adalah kodrat perempuan sama seperti kodrat manusia adalah bernafas. Jadi sudah selayaknyalah menstruasi itu gratis, tidak membebani perempuan apalagi lingkungan.

Wah pokoknya gw langsung naksirlah sama Biyung sejak IG live itu. Tapi entah kenapa gak kepikiran untuk ajak kolab.

Eeeee ndilalah, suatu hari tanpa panas tanpa hujan, tiba2 Biyung yang DM guweeeeee!!!!!

SENENG BUWANGET DWONG guweee!!!

Jadi Mbak Ani, ngajak gw kolaborasi untuk konten ig mereka, yang seperti kalian lihat sendiri kan (hayo kalo belum lihat ig nya, klik link nya yang tadi di awal!) kontennya cantik, rapih, terkonsep dan sangat informatif. Bukan cuma promo produk doank ya tapi juga edukasi tentang kesehatan reproduksi perempuan. Ketjeh banget lah pokoknya!

Sebenarnya awalnya tugas gw dalam kolaborasi ini sangat sederhana. Gw cuma perlu review konten mereka apakah sudah benar secara ilmu medis, I’m approving medically and scientifically, gitulah.

Ini beberapa hasil kolaborasi gw dengan Biyung:

Ternyata setelah ngobrol lebih lanjut Biyung punya beberapa proyek lain yang bikin gw makin jatuh cinta deh. Mereka mau bikin buku saku untuk informasi kespro dan jurnal mens perempuan jadi kek buku agenda khusus perempuan gitulah, kita bisa tulis jurnal tentang siklus mens kita beserta semua variabelnya (mood, asupan nutrisi, aktivitas, pola tidur, gejala2 fisik, durasi, dll) nanti diselip2in informasi2 seputar kespro. Menurut gw ini ciamik. Bisa lebih personal ketimbang aplikasi mens, yang saat ini keknya paling keren itu Flo.

Terus ternyata ada juga proyek pelatihan membuat pembalut kain di daerah2 jauh seperti Papua. Terus pembagian pembalut kain gratis untuk perempuan di lingkungan kumuh padat penduduk. Terus apa lagi ya? Gw lupa. Tapi intinya, keren banget kan merekaaaaahh!!! Yakan yakan yakan??

Makanya gw semangat banget untuk terus kolaborasi sama Biyung karena gw seneng ada komunitas yang sepeduli ini dengan perempuan. Perspektif dan pemahaman mereka tentang isu kesehatan perempuan sangat komprehensif dan holistik, tapi mereka mampu menerjemahkannya menjadi suatu proyek kegiatan yang sederhana tapi sangat tepat sasaran. Tujuan mereka bukan jualan pembalut kain tapi memerdekakan perempuan dan berkontribusi menyelamatkan lingkungan. So inspiring!

Jadi gw sama sekali gak mengharapkan honor atau apapun lah dari mereka. Sumpa, gw diajak kolaborasi aja uda seneng banget dan gw mau belajar banyak dari mereka.

E tapi rejeki emang gak kemana. Biyung juga jelasin bahwa gak bisa kasi fee untuk kolaborator, tapi mereka mau kirim 1 paket pembalut kain produk mereka. Ya Allah, alhamdulilah sujud syukur! Selain sebagai kenang2an, ya jadi bisa gw pake juga kan. Kemarin2 gw gak beli pembalut kainnya karena gw kan pelit ya. Meskipun barangnya Biyung keliatan bagus banget tapi gw gak langsung beli karena…hmmm…karena apa ya..gw cari alasan dulu..hmmm..ya karena males aja kali ya. 😁

Gw uda terbiasa dengan pembalut biasa, stok juga masih ada banyak (kiriman dari PKBI juga, sebagai ucapan terima kasih uda jadi narasumber di webinar mereka), terus masih belum tercerahkan dengan konsep gw harus cuci2 pembalut, sementara selama ini kan langsung buang aja. Dan harganya menurut gw mayan 1 paketnya, lebih mahal dari 1 box pembalut yang biasa. Masalahnya beberapa bulan yang lalu gw uda beli menstrual cup yang harganya hmmm mayan istimewa yaaaa, 500ribuan, dan akhirnya gak kepake karena gw gak bisa masukinnya ke vagina. Jadi tu mens cup masih nganggur aja tu. Gw gak mau pembalut kain ini berakhir seperti mens cup itu, kan mayan duitnya.

Tapi tiba2 sekarang dikasih, ya ampun, syukurlah! Hehehe.

Dan ternyata gw mayan sukaaaa. 😍😍😍

Next article, gw review pembalut kainnya Biyung ya!

Kalian kalo mau langsung beli tanpa baca review gw juga bole banget lho. Ada di Tokopedia n Shopee.

Gw tulis artikel ini murni karena gw cinta sama Biyung. Gak dibayar, kan gw uda bilang tadi, gak diminta endorse juga, gak ada beban buat bantu promosi produk mereka, again kan gw bilang produk ini bukan tujuan utama mereka. Tapi ini adalah bentuk gw sayang sama sahabat baru gw, gw pengen persahabatan ini bener2 langgeng, dan suatu hari kita bisa lihat apa yang kita perjuangkan kesampean. Kan seneng banget ya berjuang bersama, sama2 dari bawah, terus teriak2 barengan nanti di garis finish!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s